Pengaruh Kecerdasan Emosi Terhadap Perilaku Kerja Kontraproduktif pada Pegawai Kemenkum HAM Pekanbaru

Fikri Fikri, Raihanatu Binqalbi Ruzain, Khairatun Nisa

Sari


Abstrak

Perilaku kerja kontraproduktif yang dilakukan sejumlah pegawai mengakibatkan kerugian dan merusak reputasi organisasinya. Beberapa hal yang diduga menjadi penyebab terjadinya kasus-kasus tersebut salah satunya adalah kurangnya  kecerdasan emosional pada pegawai yang menyebabkan perilaku kerja kontraproduktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap perilaku kerja kontraproduktif pada pegawai Kemenkum HAM. Subjek penelitian berjumlah 165 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala kecerdasan emosi Schutte Self-Report Emotional Intelligence Test dari Oktaviani, F., dan Suyasa, PTY (2021) terdiri dari 33 aitem dan skala Perilaku kerja kontraproduktif diukur menggunakan Counterproductive Work Behavior Checklist (CWB-C) adaptasi dari Anggraini (2014) terdiri dari 31 aitem. Data dianalisis menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan software smartPLS 3.0 M3. Hasil pada penelitian ini menunjukkan nilai koefisien jalur pengaruh kecerdasan emosional terhadap perilaku kerja kontraproduktif sebesar -0,585 dengan nilai p value 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar 9,347. Nilai tersebut lebih besar dari t tabel untuk n=165 dan k=3 adalah 1,98. Karena t hitung 9,347 > t table 1,98. Maka disimpulkan bahwa kecerdasan emosional memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku kerja kontraproduktif, sehingga hipotesis diterima. Artinya semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional maka semakin rendah perilaku kerja kontraproduktif pada pegawai Kemenkum HAM, semakin rendah kecerdasan emosional maka semakin tinggi perilaku kerja kontraproduktif pada pegawai Kemenkum HAM. 

 


Kata Kunci


employees; emotional intelligence; counterproductive work behavior

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anderson. (2005). Kecerdasan Emosional Dan Dampaknya Terhadap Stres Kerja Dan Kinerja Karyawan. JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam).Volume 2, Nomor 1

Azwar, Saifuddin (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bedi, A., & Schat, A. C. (2013). Perceptions of Organizational Politics: A Meta-Analysis of It’s Attitudinal, Health, and Behavioural Consequences. Canadian Psychology/Psychologie Canadienne, 54(4), 246-259.

Chang, K., & Smithikrai, C. (2010). Counterproductive behaviour at work: An investigation into reduction strategies. International Journal of Human Resource Management, 21(8), 1272–1288. https://doi.org/10.1080/09585192.2010.483852

Cohen, A. (2015). Fairness in the Workplace. UK: Palgrave Macmillan

De Clercq, D., Bouckenooghe, D., Raja, U., & Matsyborska, G. (2014). Unpacking The Goal Congruence–Organizational Deviance Relationship: The Roles of Work Engagement and Emotional Intelligence. Journal of Business Ethics, 124(4), 695- 711.

Diah Putri Utami, Akmal, & Lindawati. (2018). Analisis Pengaruh Budaya Organisasi, Stres kerja Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Perilaku Kontraproduktif Pada Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Sawahlunto. Kumpulan Executive Summary Mahasiswa Prodi Manajemen Vol, 12 No. 2.

Daniarsyah. (2022). Menghalau Perilaku Kontraproduktif : Transformasi Jabatan Administrasi Menjadi Jabatan Fungsional, Journal of Indonesian Public Administration and Governance Studies, e-issn: 2549-1431.

Goleman, D. (2016). Emotional Intelligence: Kecerdasan Emosional (Alih Bahasa: T. Hermaya). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, D. (2004). Emotional intelligence kecerdasan emosional mengapa EQ lebih penting dari pada IQ. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, D. (2015). Emotional intelligence (Penerjemah : T. Hermaya (ed.)). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Levy, S., & Ritti, R. R. (2003). Instructor Manual for The Ropes to Skip and Ropes to Know.

Matta, F. K., Erol‐ Korkmaz, H. T., Johnson, R. E., & Biçaksiz, P. (2014). Significant Work Events and Counterproductive Work Behavior: The Role of Fairness, Emotions, and Emotion Regulation. Journal of Organizational Behavior, 35(7), 920-944.

Meisler, G., & Vigoda-Gadot, E. (2014). Perceived Organizational Politics, Emotional Intelligence and Work Outcomes: Empirical Exploration of Direct and Indirect Effects. Personnel Review, 43(1), 116-135

Robinson, S. L., & Bennett, R. J. (1995). A typology of deviant workplace behaviors: A multidimensional scaling study. Academy of Management Journal.

Sackett, P. R. and DeVore, C. J. (2001). Counterproductive behaviors at work In Anderson N., Ones D. S., Sinangil H. K., and Viswesvaran C. (Eds.). Handbook of industrial, work and organizational psychology, Volume 1: Personnel Psychology. (pp. 145-164). Thousand Oaks, CA: Sage Publications Ltd.

Spector, P.E. (1996). Industrial and Organizational Psychology. Canada: Jhon Wiley & Sons, Inc.

Spector PE, Fox S, Penney LM, Bruursema K, Goh A, Kessler S. (2006). The Dimensionality Of Counterproductivity: Are All Counterproductive Behaviors Created Equal?”. Journal of Vocational Behavior. 68(3): 446-460.

Sunargo, & Hastuti, D. (2019). Mengatasi perilaku kerja kontraproduktif melalui peran integratif politik organisasional dan kecerdasan emosional pada era revolusi industri 4.0. Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.14.No.2.

Salovey & Mayer, 1990. The quality of attachment relationships and alexithymia. Journal Plus Education, 13(2), 125–136. http://www.uav.ro/jour/index.php/jpe/article/view/579

Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alphabet.

Vough, H. C., &Caza, B. B.(2016).Where do I go from here? Sensemaking and The Construction of Growth-Based Stories in the Wake of Denied Promotions. Academy of Management Review, 42(1), 103-128




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/sorot.18.2.142-155

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by4.footer##

Creative Commons Licence

Hak cipta artikel-artikel pada jurnal ini dimiliki oleh penulis, dan penulis bersedia memberikan hak penerbitan pertama kepada jurnal. Pemilikan hak cipta dilisensikan dibawah Creative Commons Attribution 4.0 International License. Lisensi ini memungkinkan penggunaan, pendistribusian, dan pencetakan kembali tanpa batas pada media apa pun, asalkan penulis dan sumber sebenarnya disebutkan.